Timnas Indonesia: Nilai Pasar Meningkat, Peringkat Melesat

JAKARTA – Proyek naturalisasi pemain sepak bola yang dilakukan PSSI untuk kepentingan tim nasional Indonesia terus memicu pro dan kontra. Walau demikian, tak bisa dipungkiri bahwa kehadiran para pemain keturunan Indonesia yang lahir, berlatih, dan bermain di luar negeri tersebut berpotensi besar mendorong prestasi dan nilai pasar timnas Garuda.

Saat ini, 11 dari 26 pemain yang dipanggil pelatih Shin Tae-yong untuk bertarung dalam kualifikasi Piala Dunia 2026 adalah atlet naturalisasi. Terbaru ada dua pemuda Belanda, Mees Hilgers (FC Twente) dan Eliano Reijnders (PEC Zwolle), yang resmi menjadi Warga Negara Indonesia setelah disumpah di Brussels, Belgia, pada akhir September 2024.

Kedatangan para pemain naturalisasi tersebut membuat nilai pasar timnas Indonesia terus naik dalam empat tahun terakhir. Saat Shin Tae-yong resmi memulai tugasnya pada akhir 2019, baru ada dua pemain naturalisasi yang dipanggil memperkuat timnas, yaitu Elkan Baggott dan Marc Klok.
Nilai pasar total 36 pemain timnas yang saat itu berlaga pada kualifikasi Piala Dunia 2022, menurut data Transfermarkt, baru 6,6 juta euro (Rp102,87 miliar berdasarkan kurs saat itu). Kini nilai pasar pasukan Shin Tae-yong telah mencapai 24,525 juta euro, atau Rp420,5 miliar.

Melejitnya angka tersebut membuat saat ini Indonesia masuk dalam 10 besar tim nasional Asia dengan nilai pasar tertinggi, tepatnya berada di peringkat ke-8. Jepang si Samurai Biru memimpin di Benua Asia dengan nilai pasar 275,08 juta euro (Rp4,7 triliun).

Dua lawan yang akan dihadapi pada kualifikasi Piala Dunia 2026 pekan ini, Bahrain dan China, masing-masing berada di peringkat ke-14 dan 15 dengan nilai pasar 9,1 juta euro dan 9,03 juta euro.

Seiring berdatangannya para pemain “bernilai tinggi” tersebut, prestasi timnas Indonesia juga perlahan naik. Ambisi untuk kembali menjadi tim yang disegani di Asia mulai terwujud.

Shin Tae-yong dan pasukan Garuda menorehkan prestasi yang terbilang baik. Mereka lolos Piala Asia 2023 di Qatar, bahkan mampu melaju ke babak 16 besar. Saat ini, timnas Indonesia masih menjaga asa untuk lolos ke Piala Dunia 2026 dengan menempati posisi ke-4 di Grup C kualifikasi Asia.

Prestasi tersebut mengangkat posisi Indonesia di Peringkat FIFA, dari 164 pada tahun 2021 ke peringkat ke-129 saat ini.

Sejarah naturalisasi

Naturalisasi pemain sepak bola sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Pemain pertama yang pindah membela timnas Indonesia adalah kiper asal Belanda, Arnold van der Vin, pada tahun 1952.

Kemudian pada tahun 2010 striker asal Uruguay Cristian Gonzalez memutuskan menjadi WNI. Lantas menyusul bek asal Nigeria Victor Igbonefo dan pemain belakang asal Belanda Diego Michiels.

Proyek naturalisasi pemain, khususnya yang merupakan keturunan langsung warga Indonesia, marak kembali setelah Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum PSSI pada 2023.

Keputusan tersebut menimbulkan perdebatan di kalangan pengamat dan pecinta sepak bola. Mereka yang pro ingin agar proyek tersebut terus berjalan untuk memuaskan dahaga prestasi sepak bola. Sementara yang kontra menyoroti pembinaan pemain lokal yang seperti terabaikan saat PSSI lebih fokus mencari pemain keturunan.

Sinyal Mencemaskan Industri Pengolahan

Artikel sebelumnya

Beban Utang Menanti Prabowo

Artikel selanjutnya

Baca Juga