Booming Cities Indonesia 2022

Ringkasan Eksekutif

  • Dalam peringkat 10 Booming Cities 2022, ada tiga kabupaten masuk daftar: Morowali, Halmahera Tengah dan Sumbawa Barat. Kabupaten Badung harus tersingkir akibat tekanan pandemi Covid-19. Posisi pertama tetap dipertahankan oleh Jakarta Pusat. Kabupaten/ Kota yang menggeliat dan berkembang itu diukur dari tiga sub-indeks: aktivitas ekonomi, sosial dan keuangan.
  • Dibandingkan kajian 10 Booming Cities sebelumnya, pada peringkat 10 kali ini ada enam kabupaten/kota pendatang baru. Pada umumnya, kemampuan wilayah tersebut menggeser peringkat sebelumnya ditopang oleh kinerja ekonomi dan keuangan. Pada saat bersamaan, kondisi sosialnya juga stabil, sehingga pencapaian indeksnya tinggi.
  • Dari enam kabupaten/kota pendatang baru 10 Booming Cities, kinerja ekonomi Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi Maluku Utara merupakan yang tertinggi. Dalam tiga tahun periode observasi (2019-2021), rata-rata pertumbuhan ekonominya 66,6% per tahun, bahkan mencapai 161,9% pada 2021.
  • Kinerja ekonomi enam pendatang baru dalam peringkat 10 Booming Cities ditopang oleh tiga sektor usaha utama. Untuk Kabupaten Morowali, sektor usaha terbesarnya adalah industri pengolahan yang porsinya 71,3% terhadap perekonomian wilayah tersebut. Pada 2021, kinerjanya tumbuh 24,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
  • Hampir seluruh kabupaten/kota pendatang baru mengandalkan industri pengolahan untuk menopang perekonomiannya. Hanya Kabupaten Sumbawa Barat yang didukung oleh sektor pertambangan dan penggalian, dengan kontribusi 81,9% terhadap total perekonomiannya.
  • Dari sisi pendapatan per kapita, di antara enam pendatang baru hanya Kota Depok yang pendapatan per kapita rata-rata warganya paling rendah. Dalam lima tahun terakhir (2017-2021), nilainya hanya Rp30,7 juta per tahun. Pada 2021 sekitar Rp35,7 juta per kapita, tumbuh 37,6% dibandingkan 2017.
  • Tekanan terbesar yang dialami Badung dan Denpasar hingga tersingkir dari daftar Booming Cities adalah kinerja perekonomiannya, karena menyusut dalam dua tahun terakhir. Pada 2021 misalnya, ekonomi Badung masih terkontraksi 6,7% dan Denpasar 0,9%. Bahkan pada 2020 jauh lebih dalam, masing-masing ekonominya menyusut 16,5% dan 9,4%, karena dampak Covid-19. Kondisi serupa juga merembes ke empat kota lain yang tersingkir: Jakarta Utara, Jakarta Barat, Bandung, dan Tangerang Selatan.

Download White Paper

Kredit Konsumsi dan Ancaman Pinjol

Artikel sebelumnya

Kesenjangan Kepemilikan Rumah

Artikel selanjutnya

Baca Juga