Laju Tak Tertahankan Ekonomi Digital

JAKARTA – Hampir setiap pidato para pejabat negara terselip sebuah jargon generik: pengembangan teknologi informasi adalah solusinya. Seperti obat bagi seluruh masalah. Dari ketertinggalan usaha mikro, kecil dan menengah hingga yang paling gemerlap, Presidensi G20.

Group 20 (G20) merupakan forum internasional yang fokus pada koordinasi kebijakan di bidang ekonomi dan pembangunan. Ada 19 negara plus Uni Eropa jadi anggota forum yang saat ini Indonesia sebagai tuan rumah.

Sebagai Presidensi G20, Indonesia mengusung tiga fokus: pembangunan arsitektur kesehatan global, optimalisasi teknologi digital, dan transisi energi. Obat generik itu pun tetap terselip.

Memang, perkembangannya begitu pesat termasuk di Indonesia. Terutama pada indikator penggunaan internet aktif yang pada 2021 mencapai 58,3% dari total penduduk Indonesia. Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS), tingginya jumlah pengguna internet tidak terlepas dari pesatnya perkembangan telepon seluler. Pada 2021, ada 60,7% penduduk yang memiliki minimal satu nomor telepon seluler. Persentase rumah tangga yang telah memiliki komputer juga mencapai 10,8%.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar keempat di dunia, Indonesia punya potensi besar sebagai ladang perkembangan ekonomi digital. Menurut laporan Google-Temasek-Bain Company, nilai ekonomi digital Indonesia mencapai US$70 miliar pada 2021, tertinggi di Asia Tenggara.

Angka tersebut tumbuh 48,9% (yoy) dari US$47 miliar pada 2020 dan berkontribusi sebesar 6% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Pada 2025, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan berkembang menjadi US$124 miliar atau setara dengan 40% dari nilai ekonomi digital ASEAN.

Perkembangan teknologi digital yang masif turut memacu pertumbuhan yang signifikan di sektor teknologi dan informasi. Selama 10 tahun terakhir, pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi selalu tumbuh lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional.

Bahkan, pandemi Covid-19 yang terjadi sejak Maret 2020 semakin mengakselerasi penggunaan teknologi digital dalam kehidupan masyarakat akibat kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat selama pandemi. Sektor informasi dan komunikasi tumbuh lebih tinggi selama pandemi berlangsung hingga 10,6% (yoy) pada tahun 2020.

Download Edisi White Paper

Hambatan UMKM Masuk ke Dunia Digital

Artikel sebelumnya

Dua Sisi Koin Demam Digital

Artikel selanjutnya

Baca Juga