JAKARTA — Bagi sebagian orang, menjadi tua bukan berarti menikmati masa pensiun: bersantai di rumah, bermain dengan cucu, atau berkelana bersama handai taulan. Banyak yang memilih untuk tetap berkarya, atau terpaksa masih harus bekerja.
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Maret 2023 menunjukkan separuh dari penduduk berusia 60 tahun ke atas, masih tetap bekerja. Jumlah persisnya mencapai 16,1 juta orang atau sekitar enam persen dari populasi penduduk Indonesia.
Pekerja lansia terbanyak tentu saja berada di Jawa, pulau dengan penduduk terpadat. Sebanyak 3,4 juta lansia masih aktif bekerja di Jawa Timur, disusul Jawa Tengah (2,9 juta lansia), dan Jawa Barat (2,6 juta lansia).
Akan tetapi, rasio lansia bekerja terhadap jumlah penduduk 60 tahun ke atas, paling tinggi ada di Provinsi Papua (sebelum dimekarkan menjadi empat provinsi baru) dengan porsi 60,5 persen, disusul lansia Nusa Tenggara Timur (56,5 persen) dan Papua Barat (55,2 persen).
Tiga daerah di kawasan timur Indonesia itu juga berada di tempat teratas dalam daftar provinsi dengan persentase penduduk miskin tertinggi seperti dilaporkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2023. Sebanyak 26 persen penduduk Papua hidup di bawah garis kemiskinan, kemudian 20,5 persen di Papua Barat, dan 20 persen di Nusa Tenggara Timur.
Besar kemungkinan, lansia di tiga provinsi itu memang harus bekerja dan produktif untuk menyambung hidup.
Kemiskinan bukan satu-satunya alasan mengapa cukup banyak lansia yang bekerja. Pegawai Negeri Sipil (PNS), misalnya, dimungkinkan tetap berdinas setelah lewat usia 60 karena tuntutan jabatan.
Peraturan Pemerintah No. 17/2020 tentang perubahan atas PP No. 11/2011 menyebutkan bahwa pejabat fungsional ahli utama bisa menunda pensiun hingga maksimal usia 65 tahun.
Di dunia pendidikan, dosen bisa mengajar hingga berumur 65 tahun, sementara batas usia pensiun seorang profesor adalah 70 tahun.
Selain dua alasan di atas, ada juga yang tetap bekerja sebagai pilihan, lantaran ingin tetap aktif dan produktif, atau ingin tetap hidup mandiri.
Mayoritas petani
Para pekerja lansia itu mayoritas bekerja di sektor informal. Jumlah terbanyak adalah petani padi dan palawija, yang mencapai 5,7 juta orang atau 36 persen dari total pekerja berusia di atas 60 tahun.
Sebanyak 1,68 juta lansia bergelut di bidang perkebunan, sementara 2,2 juta lansia aktif sebagai pedagang besar dan eceran.
Sementara di sektor formal terbilang minim. Data Susenas, misalnya, menunjukkan total tak sampai dua persen lansia yang bekerja di sektor pendidikan, administrasi pemerintahan, dan aktivitas profesional.
Tanpa aturan yang melindungi, banyaknya lansia yang bekerja di sektor informal cukup mengkhawatirkan. Sejauh ini belum ada aturan soal standar pengupahan, jam kerja, dan standar perlindungan kerja bagi pekerja informal. Apalagi usia tua juga membuat tubuh lebih rentan cedera dan terpapar penyakit.