JAKARTA – Secara kumulatif atau penggabungan jumlah penduduk yang bertransaksi e-commerce baik sebagai penjual maupun pembeli memang diisi oleh wilayah administratif kota. Tapi secara parsial, misalnya 10 wilayah dengan jumlah penjual melalui e-commerce terbanyak, ada kabupaten yang tersisip. Begitu pun untuk kategori pembeli.
Dalam daftar persentase penjual terbanyak, Yogyakarta tetap bertahan di urutan pertama. Sebanyak 10,2% dari jumlah penduduknya aktif sebagai penjual di e-commerce dan 16,7% masuk dalam kelompok pembeli. Ada dua kabupaten yang terselip dalam daftar penjual terbanyak itu, yakni Sleman dan Bantul yang berada dalam satu provinsi: Daerah Istimewa Yogyakarta.
Jika dilihat berdasarkan jumlah penduduk, Kota Bandung menjadi domisili para penjual melalui e-commerce terbanyak. Namun rasionya terhadap jumlah penduduk di wilayah itu hanya 6,1%, terendah dalam kelompok 10 besar. Karena itu, jika urutannya didasarkan pada jumlah penjual, maka wilayah dengan penduduk terbesar yang menguasai peringkat atas pada semua kategori.
Untuk kategori pembeli melalui e-commerce terbanyak, Kota Yogyakarta juga ada di urutan pertama. Sebanyak 26,7% warganya termasuk dalam kelompok penduduk yang membeli barang melalui internet. Kategori ini hanya menempatkan satu kabupaten, yaitu Sleman dalam daftar 10 besar.
Kota Bekasi ada di urutan kedua. Wilayah di Provinsi Jawa Barat ini tidak hanya tinggi dari sisi jumlah penduduk yang berbelanja melalui internet, tetapi juga besar dari sisi persentase terhadap total penduduk. Pada periode 2019-2021, rata-rata per tahun ada 496,5 ribu orang atau 21,9% dari total penduduknya yang bertransaksi pembelian melalui e-commerce.