Berapa Usia Harapan Hidupmu

JAKARTA – Usia-harapan-hidup rata-rata orang Indonesia melonjak hampir dua kali lipat dibandingkan dengan masa awal kemerdekaan. Pada 2022, life expectancy Indonesia mencapai 72,14 tahun, sedangkan pada 1950 (awal masa kemerdekaan) hanya 39,77 tahun. Sejak merdeka, usia-harapan-hidup Indonesia pelan-pelan terus meningkat menjadi 58,71 tahun pada 1982 (40 tahun lalu), dan 66,15 tahun pada 2002 (dua dasawarsa silam).

Life expectancy merupakan perkiraan statistik berapa lama seseorang akan hidup – dengan perkiraan yang dilakukan pada saat orang ini lahir. Jadi, life expectancy Indonesia 72,14 tahun pada 2022 mengandung arti: usia-harapan-hidup rata-rata bayi yang lahir di Indonesia pada 2022 mencapai 72,14 tahun. Jika Anda lahir pada 1970, misalnya, usia-harapan-hidup Anda adalah 52,24 tahun (lihat grafik).

Usia-harapan-hidup diperkirakan dengan mengkombinasikan angka kematian selama beberapa tahun terakhir dengan proyeksi tingkat kematian beberapa tahun mendatang. Perkiraan ini lazimnya tidak akurat, karena beberapa sebab.

Pertama, metrik usia-harapan-hidup tak memperhitungkan tingkat kematian yang terus berubah dari waktu ke waktu. Lazimnya, tingkat kematian cenderung menurun. Kedua, risiko kematian tidak seragam sepanjang hidup. Pada negara dengan tingkat kematian bayi yang tinggi, banyak orang meninggal pada tahun-tahun pertama kehidupan; tapi begitu mereka selamat dari masa kanak-kanak, ia akan hidup lebih lama. Kedua hal ini umumnya membuat statistik life expectancy menjadi lebih rendah dari rata-rata usia yang sebenarnya.

Meski tidak akurat, metrik harapan hidup sangat umum digunakan, karena pendekatan inilah yang paling mungkin. Rata-rata usia satu kelompok (yang sebenarnya), hanya bisa dikalkulasi setelah seluruh anggota kelompok ini meninggal.

Lembaga pemerintah menggunakan metrik life expectancy untuk menentukan sejumlah kebijakan, misalnya menentukan usia pensiun, jaminan sosial, dan pelayanan kesehatan. Sejumlah lembaga international, termasuk PBB dan Bank Dunia, bahkan menggunakan usia-harapan-hidup sebagai indikator tingkat kesehatan masyarakat. Sementara itu, industri asuransi memakai metrik ini untuk penetapan premi dan penjaminan asuransi jiwa, serta berbagai produk asuransi seperti anuitas dan perencanaan pensiun.

 

Bergesernya Perekonomian Sulteng

Artikel sebelumnya

Kerentanan Industri Farmasi

Artikel selanjutnya

Baca Juga