JAKARTA – Pemerataan penduduk dan pembangunan di Indonesia selalu jalan beriringan. Ada daerah yang jumlah penduduknya kecil, tetapi wilayahnya sangat luas. Sudah begitu, pertumbuhan penduduknya rendah karena banyak penduduk pindah ke daerah yang dianggap maju. Contohnya, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Lingga menjadi kabupaten paling rendah pertumbuhan penduduknya pada 2023, hanya 0,02 persen. Jauh di bawah rata-rata pertumbuhan nasional sebesar 0,9 persen.
Tren rendahnya pertumbuhan di Lingga sudah terjadi sejak lima tahun terakhir. Meskipun bukan terendah, tetapi pertumbuhan penduduk di Lingga selalu di bawah rata-rata nasional. Pada 2019, pertumbuhan penduduk Lingga 0,27 persen dan tahun berikutnya lebih rendah lagi menjadi 0,25 persen.
Pertumbuhan penduduk Lingga sempat naik pada 2021 menjadi 0,43 persen dan hampir sama dengan rata-rata nasional sebesar 0,46 persen. Faktor pandemi bisa jadi mempengaruhi angka pertumbuhan tahun itu karena beberapa wilayah menutup akses masuk. Setelah pandemi, pertumbuhan penduduk Lingga 0,075 persen, ketiga terendah di seluruh kabupaten/kota. Puncaknya, Lingga menjadi kabupaten paling rendah pertumbuhan penduduknya pada 2023.
Lingga memiliki luas wilayah 211.772 km2 yang terdiri dari 2.117,72 km2 daratan dan 209.654 km2 lautan. Sementara jumlah penduduknya hanya 90.399 jiwa. Bandingkan dengan kabupaten terluas di Pulau Jawa, yaitu Sukabumi dengan luas 4.164 km2 dengan penduduk 2,8 juta.
Lingga bisa disebut “tertinggal” dari kabupaten dan kota lain di Kepulauan Riau. Pada 2023, PDRB atas harga konstan Lingga paling kecil dibandingkan wilayah lain. PDRB Lingga hanya Rp3,2 triliun, jauh di bawah Batam yang mencapai Rp127 triliun. Batam pun menjadi magnet bagi warga Lingga. Banyak penduduk Lingga pindah ke daerah lain seperti Batam, Bintan, Karimun, serta Pulau Jawa.
Migrasi penduduk ke wilayah yang dianggap lebih maju sangat lazim terjadi di Indonesia. Daerah yang ditinggalkan pun semakin pelan pertumbuhan penduduknya. Selain Lingga, daerah lain yang pertumbuhan penduduknya rendah adalah Serdang Bedagai, Kota Sibolga, Kebumen, Tegal, Wonogiri, Purworejo, Pemalang, Kota Magelang, dan Tanah Datar.
Pertumbuhan penduduk tertinggi pada 2023 dikuasai wilayah luar Pulau Jawa. Hanya Kabupaten Bekasi yang masuk 10 besar wilayah dengan pertumbuhan penduduk tertinggi.
Sebagian besar kabupaten/kota yang pertumbuhannya tinggi menjadi tujuan pendatang dari daerah lain, seperti Batam dengan pertumbuhan 4,09 persen pada tahun 2023. Batam berada di peringkat ketiga di bawah Tana Tidung, Kalimantan Utara dan Pelalawan, Riau.
Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan penduduk Batam selalu di atas rata-rata nasional. Wilayah lain yang pertumbuhan penduduknya selalu di atas rata-rata nasional selama lima tahun terakhir adalah Rote Ndao, Rokan Hulu, Tanah Bumbu, dan Sorong.