JAKARTA – Bonus demografi merupakan suatu keadaan ketika jumlah penduduk muda lebih besar ketimbang kelompok usia lainnya. Ketika jumlah penduduk muda meningkat, ketersediaan tenaga kerja juga menggemuk. Tenaga kerja usia muda dengan jumlah yang besar berpeluang mendorong roda perekonomian menuju masyarakat sejahtera dan makmur.
Dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, Datanesia menganalisis wilayah-wilayah di Indonesia yang memiliki paling banyak dan paling sedikit penduduk usia muda. Analisis ini juga akan mengukur dari proporsi pemuda yang paling besar dan paling kecil di kabupaten/kota di Indonesia, termasuk pula pendidikan terakhir yang ditamatkan serta karakteristik sosial ekonomi di wilayah-wilayah tersebut.
Wilayah dengan jumlah pemuda terbanyak di Indonesia pada tahun lalu yaitu kabupaten Bogor (1.621.673 jiwa), Kabupaten Bekasi (1.037.544 jiwa), Kabupaten Tangerang (1.017.265 jiwa), Kabupaten Bandung (919.997 jiwa) dan Kota Bekasi (771.732 jiwa).
Wilayah dengan jumlah pemuda paling sedikit di Indonesia pada 2022 yaitu di Kabupaten Tambrauw (4.335 jiwa), Supiori (4.781 jiwa), Mahakam Hulu (6.667 jiwa), Mamberamo Raya (6.692 jiwa) dan Kepulauan Seribu (6.852 jiwa)
Di wilayah dengan jumlah penduduk terbesar maupun terkecil ini rata-rata pemuda paling banyak yang menamatkan pendidikan SMA. Namun wilayah dengan jumlah pemuda terbesar jauh lebih sejahtera ketimbang wilayah dengan jumlah pemuda terkecil.
Adapun wilayah dengan proporsi pemuda terbesar di Indonesia pada tahun lalu yaitu di Kabupaten Yakuhimo (36,6%), Paniai (35,6%), Tolikara (34%), Pegunungan Arfak (33,7%) dan Kota Kupang (32,2%).
Sayangnya, di tiga wilayah dengan proporsi penduduk terbesar ini, kelompok penduduk yang paling banyak adalah mereka yang tidak memiliki ijazah. Beban sosial di wilayah ini juga besar: kemiskinan tinggi, rasio belanja makanan yang tinggi, IPM rendah, dan seterusnya. Kondisi yang lebih baik hanya dialami penduduk kota Kupang yang memiliki 7 skor positif dari 8 indikator sosial yang ada.
Wilayah dengan proporsi pemuda paling sedikit pada 2022 yaitu di Buru Selatan (17,95%), Asmat (19,63%), Madiun (19,77%), Magetan (19,8%) dan Wonogiri (20,1%).
Meski tingkat pengangguran di wilayah dengan proporsi pemuda paling kecil ini sangat rendah, indikator sosial lainnya lebih banyak mencatatkan skor yang tidak lebih baik dari rata-rata nasional.
Download Report – Kantong Pemuda di Indonesia