Kabupaten/Kota Bidikan Investor

JAKARTA – Kecemasan terhadap kinerja perekonomian global yang disampaikan IMF ikut terasa di dalam negeri, jika dilihat dari kinerja investasi. Sejak 2019, pertumbuhan investasi terus melambat. Pada tahun itu hanya tumbuh 4,5%, terendah sejak 2015. Bahkan hingga 2022, kinerjanya masih di bawah pencapaian 2019.

Investasi swasta tersebut merupakan penopang terbesar kedua bagi perekonomian nasional yang ditunjukkan melalui Produk Domestik Bruto (PDB). Pada 2022, kontribusinya sekitar 29,1%, lagi-lagi terendah dalam 14 tahun terakhir atau sejak 2009.

Lima wilayah yang paling banyak mendapat kucuran modal dari investor asing sepanjang 2018-2022: Kabupaten Morowali, Kabupaten Bekasi, Kota Adm. Jakarta Selatan, Kabupaten Halmahera Tengah, Kabupaten Karawang

Sektor yang paling banyak diminati penanam modal asing di 5 kabupaten/kota:

  1. Sektor industri logam dasar di Kabupaten Morowali dan Halmahera Tengah. Kontribusinya terhadap total investasi periode 2018-2022 mencapai 73,4% di Morowali dan 83,8% di Halmahera Tengah.
  2. Sektor industri kendaraan bermotor dan alat transportasi. Investasi asing di sektor ini mencapai 26,7% di Bekasi dan 29,4% di Karawang.
  3. Sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran menjadi incaran investor di Morowali (5,7%), Halmahera tengah (10,2%), Kabupaten Bekasi (18,9%) dan Jakarta Selatan (26,8%).

Sektor yang paling banyak diminati penanam modal domestik di 5 kabupaten/kota:

  1. Sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran, Kontribusinya terhadap total investasi di Jakarta Pusat sebesar 11,1%, Surabaya (28,3%), Jakarta Selatan (24,4%).
  2. Sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi, Di Jakarta Pusat kontribusinya mencapai 62,9%, di Surabaya 26,7%, di Jakarta Selatan 23,1% dan di Balikpapan 3,5%.
  3. Sektor konstruksi, Investasi sektor ini ada di Jakarta Pusat (11,9%), Kabupaten Bekasi (30%), Balikpapan (16,5%).

Komponen pembentuk ekonomi delapan kabupaten/kota yang menjadi incaran investor cenderung stagnan alias tak berubah. Kecuali untuk Morowali, Halmahera Tengah dan Karawang. Pada 2012, penopang utama perekonomian di Morowali dan Halmahera Tengah adalah konsumsi rumah tangga. Namun 10 tahun kemudian berganti menjadi investasi. Ada pun untuk Karawang, pada 2012 konsumsi rumah tangga menjadi penggerak utama ekonominya. Namun pada 2022, perekonomiannya ditopang oleh perdagangan (ekspor bersih).

Download Report – Kabupaten/Kota Bidikan Investor

Pernikahan Menurun, Perceraian Justru Melonjak

Artikel sebelumnya

Harga Nikel Terus Merosot

Artikel selanjutnya

Baca Juga