JAKARTA – Pengembangan sumber daya manusia (SDM) unggul sedang menjadi perhatian serius dunia. Pada Februari 2022 misalnya, 83 negara dari beragam kelas bersama Bank Dunia mengikrarkan komitmen untuk menciptakan pendekatan strategis dalam melahirkan SDM unggul melalui “Human Capital Project”.
Proyek pengembangan SDM itu merupakan strategi global untuk mendukung pembangunan suatu negara. Satu di antara langkah penting dari proyek tersebut adalah perlindungan dan investasi pada pengembangan SDM.
Indonesia memiliki perhatian yang sama. Bahkan bulan lalu, Bank Dunia telah menyetujui pinjaman sekitar Rp5,2 triliun. Dana tersebut termasuk untuk reformasi kebijakan guna meningkatkan modal manusia –termasuk beberapa program lainnya. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menjadi
lembaga pelaksanaan pembiayaan Bank Dunia.
Bagaimana kondisi SDM Indonesia saat ini?
Untuk menjawabnya, Datanesia mencoba menelusuri data-data pendukung yang tersedia, khususnya terkait dengan kesiapan menghadapi perkembangan yang sedang marak: digitalisasi atau istilah kerennya industri 4.0.
Ada empat indikator yang digunakan: penduduk dengan pendidikan tinggi (bobot: 20%); rata-rata lama sekolah (20%); penduduk produktif berusia 16-45 tahun ( 30%); dan pengguna internet (30%). Sebaran datanya berbasis kabupaten/kota di Indonesia yang berjumlah 514 dengan kurun waktu 2019-2021.
Rata-rata indeks dari hasil analisis tiga tahun itu melahirkan peringkat: Indeks SDM Unggul 2022. Hasilnya, sebaran SDM unggul di Indonesia tak hanya berlokasi di Jawa. Dari 10 wilayah dengan indeks tertinggi, Jawa hanya menempatkan lima daerah: Kota Yogyakarta, Kota Jakarta Selatan, Kota Bekasi, Kota Depok, dan Kota Tangerang Selatan. Sisanya tersebar di Pulau Sumatera, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan.
Dari rata-rata indeks yang diukur selama tiga tahun, Kota Banda Aceh menjadi wilayah dengan Indeks SDM Unggul tertinggi, yaitu 63,5. Peringkat berikutnya diikuti oleh Yogyakarta, Denpasar, dan seterusnya.
Untuk penduduk paling melek internet, Yogyakarta paling unggul dari 10 wilayah tersebut. Sekitar 78,9% penduduknya mengakses internet.
Banda Aceh yang berada di urutan pertama sebagai wilayah dengan Indeks SDM Unggul tertinggi, menang pada tiga indikator lainnya: penduduk berpendidikan tinggi (diploma dan sarjana) terbanyak, penduduk usia produktif (16- 45 tahun) tertinggi, dan penduduk dengan usia lama sekolah paling banyak.
Indikator-indikator ini mengindikasikan bahwa SDM di suatu wilayah siap masuk pasar kerja. Mereka memiliki keahlian, seperti ditunjukkan melalui pendidikan. Bahkan memiliki modal dasar untuk ikut arus digital, yang diindikasikan oleh aktivitas mengakses internet. Tapi soal pemanfaatannya, bisa untuk kegiatan e-commerce yang produktif secara ekonomi, tapi bisa juga sekadar menikmati hiburan.