Menangkal iPhone di Tengah Keriuhan Pasar

JAKARTA – Pemerintah menangkal iPhone 16. Telepon seluler (ponsel) terbaru buatan Apple itu dilarang dijual di pasar Indonesia lantaran gagal memenuhi persyaratan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

TKDN merupakan bagian dari ikhtiar pemerintah mengurangi ketergantungan pada impor. Caranya, dengan mendorong pemakaian komponen lokal pada sejumlah industri strategis, seperti otomotif, elektronik, dan kesehatan.

Yang dimaksud dengan komponen lokal tak terbatas pada onderdil atau spare part, tapi juga tenaga kerja, inovasi, atau pemakaian software lokal.

Apple memang tak membangun fasilitas produksi di Indonesia, tapi memilih mendirikan pusat riset Apple Developer Academy di Serpong, Sidoarjo, dan Batam. Satu lagi, di Bali, masih dalam proses pendirian.

Sayangnya, menurut perhitungan pemerintah, investasi Apple untuk pusat riset di dalam negeri itu masih belum memenuhi ambang batas minimal.

Pasar yang riuh

Penangkalan iPhone agaknya tak cukup untuk meredakan keriuhan pasar ponsel. Menurut data Statista, pangsa pasar iPhone di Indonesia tahun lalu hanya berkisar 11,6%.

Sejak lama, pasar ponsel lokal diramaikan persaingan sengit antara Samsung, produsen ternama dari Korea Selatan, melawan sederet pabrikan asal Cina, seperti Oppo, Vivo, dan Xiaomi.

Samsung dan Oppo saling salip di posisi teratas. Keduanya bergantian menguasai antara 19-21% pangsa pasar. Tak jauh di belakang mereka ada Vivo, Xiaomi, dan Transsion.

Pertarungan bakal kian ketat lantaran volume penjualan ponsel makin lesu. Tahun 2021, data dari International Data Corporation mencatat penjualan ponsel di Indonesia mencapai 40,9 juta unit, lalu melorot jadi 35,2 juta pada tahun berikutnya, dan 34,5 juta pada 2023.

Tahun ini, ada secercah harapan. Hingga kuartal I, sudah terjual 10 juta unit, naik 27,4% ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Pergerakan Transsion — produsen ponsel Infinix, Techno, dan iTel — menarik dicermati. Kuartal I 2024, penjualan produknya sudah menyalip Vivo dan Xiaomi, selisih hanya 1% dari pangsa pasar Samsung.

Masa depan iPhone

Meski pasarnya terbatas, kehadiran iPhone 16 sangat ditunggu-tunggu konsumen ponsel premium Indonesia.

Berdasarkan sejumlah review, iPhone 16 yang memakai chip A18 terbaru merupakan sebuah lompatan teknologi. Kinerjanya ciamik dan efisien. Baterainya bandel pula. Ponsel pintar ini sangat diimpikan para penggemar gim kelas atas (biasa disebut AAA games), yang memerlukan prosesor super cepat dan layar visual yang sedap.

Dan di atas semua itu, penutupan pasar bagi iPhone 16 bisa memberi sinyal buruk bagi investor. Seolah-olah, pemerintah kita kaku, susah berkompromi. Barangkali perlu dicari pendekatan yang lebih luwes agar pemodal tak lari ke negeri tetangga.

Kabar terbaru, kantor berita Bloomberg LP memberitakan Apple telah menyurati pemerintah, menawarkan investasi tambahan US$10 juta (Rp157,5 miliar) ke sebuah pabrik di Bandung, yang memproduksi aksesoris dan beberapa komponen untuk produk Apple.

Jika langkah ini berhasil, bukan hanya pasar ponsel yang ramai, tapi juga iklim investasi.

Tanda Ekonomi Tidak Baik-baik Saja

Artikel sebelumnya

Tren Pertumbuhan Penduduk Dunia Melambat

Artikel selanjutnya

Baca Juga