Liga Bank Digital di Indonesia

JAKARTA – Bank-bank digital tumbuh subur selama 2020-2022. Kesulitan masyarakat mengakses bank konvensional karena pembatasan aktivitas dan gairah transaksi digital selama masa pandemi, menyebabkan bank digital menjadi alternatif yang mudah untuk memperoleh pendanaan.

Harga saham bank digital pun melambung selama masa pandemi. Harga saham Bank Jago misalnya, yang pada Maret 2020 hanya sebesar Rp 200 per lembar. Sempat melonjak hingga Rp19.000 per lembar pada Januari 2022, meskipun pada 2023 harga saham kembali turun ke Rp2.350 lembar.

Di tengah isu panas kolapsnya bank-bank digital di Amerika Serikat, bagaimana kinerja keuangan bank- bank digital di Indonesia? Datanesia memetakan lima bank digital dengan aset terbesar dan menganalisis kinerja keuangannya selama beberapa tahun terakhir. Lima bank dengan aset terbesar itu adalah:

  • Bank Neo Commerce, pada 2022 membukukan aset sebesar Rp 15,9 triliun dengan total pendapatan operasional sebesar Rp 1,7 triliun dan rugi bersih Rp 601 miliar.
  • Bank Jago, pada 2022 membukukan aset sebesar Rp 16,9 triliun dengan total pendapatan operasional sebesar Rp 1,5 triliun dan laba bersih sebesar Rp 16 miliar.
  • Bank Raya Indonesia, pada 2022 membukukan aset sebesar Rp 13,8 triliun dengan total pendapatan operasional sebesar Rp 1,6 triliun dan laba bersih sebesar Rp 11 miliar.
  • Allo Bank Indonesia, pada 2022 membukukan aset sebesar Rp 11 triliun dengan total pendapatan operasional sebesar Rp 902 miliar dan laba bersih sebesar Rp 270 miliar.
  • Bank Bumi Arta, pada 2022 membukukan aset sebesar Rp 8,2 triliun dengan total pendapatan operasional sebesar Rp 545 miliar dan laba bersih Rp 39 miliar

Dari lima bank digital dengan aset terbesar, empat bank di antaranya memberikan porsi kredit terbesar untuk kredit modal kerja dan kredit investasi.

Rasio NPL selama dua tahun terakhir di lima bank dengan asset terbesar ini masih di bawah batas aman. Namun, pemerintah tak boleh lengah sebab beberapa bank digital sempat mencatat NPL melebihi 5%.

Penyaluran kredit dari tujuh bank digital pada 2022 mencapai Rp 38,6 triliun atau 0,61% dari total kredit perbankan sebesar Rp 6.338 triliun.

Donwload White Paper – Liga Bank Digital di Indonesia

Aset Summarecon Agung

Artikel sebelumnya

Ketika Kegemukan Bukan Lagi Simbol Kemakmuran

Artikel selanjutnya

Baca Juga