JAKARTA – Kementerian Perhubungan memproyeksikan 123,8 juta pemudik bakal pulang kampung pada 2023. Tingginya jumlah pemudik ini akan memberikan efek spillover akibat banyaknya pergerakan masyarakat menuju daerah tujuannya menggunakan berbagai moda dan jasa angkutan.
Ketika pandemi COVID-19 terjadi pada 2020, pertumbuhan sektor jasa angkutan menyusut drastis hingga 14,54% jika dibandingkan tahun sebelumnya yang tumbuh 5,64%. Tahun lalu, pertumbuhan jasa angkutan melejit menjadi 15,83%, tertinggi dalam 10 tahun terakhir.
Moda transportasi darat yang paling banyak dipilih pemudik adalah mobil pribadi dengan 27,32 juta orang (22,07%). Datanesia menganalisis pertumbuhan penjualan mobil pribadi dalam lima tahun terakhir.
Ketika Pandemi COVID-19 mencapai Indonesia pada 2020, penjualan di tingkat grosir susut drastis. Penjualan terendah dalam lima tahun terakhir terjadi pada Mei 2020 dengan penjualan hanya sebanyak 3.551 unit.
Pada 2022, penjualan mobil sudah mulai pulih dengan total penjualan tahunan yang mencapai 1.030.204 unit. Penjualan ini sudah melebihi penjualan tahun 2019 (pra pandemi) sebesar 1.030.126 unit.
Dua bulan sebalum Idul Fitri yang jatuh pada Mei 2021 dan Mei 2022 terjadi lonjakan penjualan mobil. Kenaikan ini mungkin berhubungan dengan aktivitas persiapan mudik
Model 4×2 masih menjadi favorit dengan penjualan tertinggi pada 2022 yaitu 609.286 unit, disusul dengan mobil LCGC sebanyak 158.206 unit. Mobil model 4×4 dan sedan berada di kelompok penjualan mobil terendah dengan 8.293 unit dan 7.778 unit.
Pada tahun pertama pandemi, realisasi investasi dari para investor dalam negeri untuk sektor industri kendaraan bermotor mencapai Rp2,5 triliun. Kemudian menyusut menjadi Rp1,4 triliun pada 2021. Tahun lalu, realisasi investasi domestikkembali menungkik menjadi Rp 2,4 triliun.
Investasi asing untuk industri kendaraan bermotor tumbuh ketika pandemi COVID-19 terjadi. Pada 2020, yang masuk sebesar US$942 juta, naik 24,9% dibandingkan tahun sebelumnya yang US$754 miliar. Kemudian pada 2021 dan 2022, investasi kembali meningkat masing-masing menjadi US$1,5 miliar.