JAKARTA – Menteri BUMN Erick Thohir menjadi menteri dengan aset tanah dan bangunan paling besar dibandingkan menteri lain pada Kabinet Merah Putih.
Di peringkat berikutnya bertengger Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia.
Kekayaan tanah dan bangunan Erick Thohir tertuang dalam Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara (LHKPN) yang disampaikan pada 27 Maret 2024.
Aset milik satu di antara pendiri Mahaka Group ini tersebar di 34 lokasi, dari Jakarta, Depok, Bogor, Tangerang, Bekasi, Pasuruan, hingga Manggarai Barat.
Total harta dan bangunan yang dimiliki Erick bernilai Rp420 miliar. Lahan termahal berada di Jakarta Selatan senilai Rp53 miliar, serta tanah dan bangunan di Jakarta Pusat senilai Rp52 miliar. Keduanya tak disebutkan tahun kepemilikannya.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Bahlil Lahadalia, berada di urutan kedua dengan nilai aset tanah dan bangunan Rp 291,6 miliar. Bahlil memiliki tanah dan bangunan di 18 lokasi, sebagian besar ada di Jayapura.
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) periode 2021-2024 ini memiliki tanah dan bangunan di Jayapura senilai Rp41 miliar. Ia juga memiliki tanah dan bangunan lebih kecil di Jakarta Selatan, tetapi nilainya sama dengan di Jayapura. Selain itu, Bahlil memiliki tanah dan bangunan di Sragen dan Gianyar.
Menteri lain dengan aset tanah dan bangunan besar adalah Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman senilai Rp282,3 miliar; Menteri Pemuda dan Olahraga, Ario Bimo Nandito Rp187,6 miliar; dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto Rp107,9 miliar.
Adapun menteri yang aset tanah dan bangunannya terkecil adalah Menteri Pekerjaan Umum, Raden Dodi Priyono senilai Rp900 juta. Ada juga Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji yang memiliki aset tanah dan bangunan senilai Rp2,1 miliar; serta
Menteri Lingkungan Hidup/Kabadan Pengendalian Iklim, Hanif Faisol dengan aset tanah bangunan Rp2,6 miliar.
