Sejumlah indikator penting dalam perekonomian Amerika Serikat menujukan gelagat kian dekatnya resesi. Sejauh mana dampaknya bagi Indonesia?
Ringkasan Eksekutif
- Hingga tengah semester pertama 2022, The Fed telah empat kali mengoreksi suku bunga acuannya. Terbaru, kisaran target suku bunga dana dinaikkan 75 basis poin menjadi 1,5- 1,75%, naik tertinggi sejak tahun 1994. Bahkan diperkirakan suku bunga akan terus naik pada tahun ini untuk menekan inflasi agar sesuai target, yaitu sekitar 2%.
- Beragam indikator menunjukkan bahwa perekonomian Amerika makin tak sehat. Pergerakan Composite Leading Indikator (CLI) AS yang dikeluarkan oleh OECD memperlihatkan tren menurun. Kondisi yang terjadi saat ini bahkan memberikan sinyal bahwa dalam 6-9 bulan ke depan, ekonomi AS ada di bawah level tren jangka panjangnya.
- Pasar obligasi juga memperkuat sinyal resesi Amerika segera datang. Jika dilihat data secara harian, sejak 10 Juni hingga 22 Juni 2022, telah terjadi pembalikan (inverted): imbal hasil surat utang pemerintah AS untuk jangka panjang lebih rendah dibandingkan jangka pendek. Kondisi anomali ini biasanya memberikan peringatan bahwa kinerja ekonomi negara tersebut akan lesu.
- Jika resesi terjadi di AS, banyak negara akan terkena dampaknya. Tak terkecuali Indonesia, baik melalui jalur langsung dan tidak langsung. Secara langsung, AS memiliki hubungan ekonomi yang cukup erat dengan Indonesia, terutama dari sisi investasi dan perdagangan. Selama 2017-2021, sekitar 10,8% dari total ekspor Indonesia masuk ke pasar AS.
- Komoditas yang paling terdampak adalah pakaian dan aksesoris pakaian, baik rajutan maupun bukan rajutan. Sepanjang 2017-2021, ekspor komoditas pakaian dan aksesoris pakaian; rajutan mencapai US$11,0 miliar, sementara komoditas pakaian dan aksesoris pakaian; bukan rajutan mencapai US$10,6 miliar. Jika dijumlahkan, porsi keduanya mencapai 21,8% terhadap total ekspor Indonesia ke AS sepanjang periode tersebut.
- Pemerintah harus dapat menjaga permintaan domestik tetap kondusif dan daya beli masyarakat tetap kuat dengan tidak terlalu bernafsu untuk menaikkan pajak dan suku bunga. Janji mempertahankan subsidi BBM dan listrik. Sedikit banyak, kebijakan tersebut akan sangat membantu dalam meringankan beban rakyat.
