JAKARTA – Prioritas konsumsi rumah tangga terus bergeser seiring dengan perubahan gaya hidup. Cobalah tengok catatan belanja Anda. Sepuluh tahun lalu, berapa besar porsi belanja Anda untuk pulsa telepon atau paket data internet? Bagaimana jika dibandingkan sekarang?
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, selama enam tahun terakhir, belanja internet telah naik 2,5 kali lipat dari Rp12.633 menjadi Rp30.776 per kapita per bulan. Pos belanja internet merujuk pada biaya internet rumah, biaya warnet, dan biaya pembelian paket data.
Jika dibandingkan dengan pembelian beras, belanja rumah tangga untuk internet naik sangat tajam. Pada 2018, belanja internet hanya seperlima dari pos belanja beras. Tahun ini, porsinya sudah lebih dari sepertiganya. Persisnya, naik dari 20% menjadi 34% — atau meningkat hingga 70%.
Peningkatan porsi belanja internet terhadap beras (yang merupakan kebutuhan pokok) mencerminkan ketergantungan masyarakat pada internet semakin besar.
Kenaikan ini juga memberi sinyal bahwa internet telah menjadi kebutuhan “hampir pokok”, bagi sebagian orang. Kegiatan sehari-hari, mulai dari belanja, mencari informasi, menjajakan dagangan, menonton film/video, mendengarkan musik, hingga komunikasi sosial dilakukan melalui internet.
Selain itu, perubahan alokasi belanja tersebut mencerminkan masyarakat punya ruang lebih besar untuk menambah belanja pada pos lain di luar kebutuhan pokok (beras).
Alokasi belanja ke kebutuhan sekunder semakin besar karena konsumsi beras juga cenderung stagnan. Data BPS juga mencatat, selama 10 tahun terakhir, konsumsi beras per kapita pelan-pelan merayap turun dari 1,63 kg menjadi 1,56 kg per pekan.
Pentingnya internet murah
Kenaikan belanja internet agaknya berkaitan dengan penetrasi smartphone yang terus meningkat dan akses internet yang semakin merata.
Data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2023 mencatat, dari setiap lima penduduk Indonesia, tiga di antaranya telah memiliki telepon seluler (ponsel). Selain itu, hampir dua per tiga penduduk mengaku telah terhubung dengan internet.
Untuk mengakomodasi permintaan yang terus meningkat, pembangunan infrastruktur dan penyediaan layanan internet yang lebih murah dan lebih luas perlu digenjot lebih cepat lagi.