JAKARTA – Kondisi perekonomian Bali luluh lantak dihajar pandemi. Pada 2021, ekspor luar negeri yang memiliki kontribusi 36,4% pada perekonomian Bali dari sisi pengeluaran, anjlok 70,6% secara tahunan. Ekspor luar negeri ini termasuk orang asing yang datang ke Bali untuk menikmati jasa pariwisata Bali atau ekspor barang dan jasa ke luar negeri.
Pembentukan modal tetap bruto juga masih belum normal, karena pada 2021 masih menyusut 4,4%. Kontribusi komponen ini terhadap perekonomian Bali mencapai 31%.
Sementara Konsumsi rumah tanggal yang pada 2021 memiliki kontribusi 56,8% pada perekonomian Bali hanya tumbuh 0,2%. Tentu tak mampu mengangkat kinerja perekonomian provinsi tersebut.
Dari sisi lapangan usaha, kontribusi terbesar terhadap perekonomian Bali adalah penyediaan akomodasi dan makan minum, yang berelasi erat dengan dunia pariwisata. Pada 2019, sektor tersebut tumbuh 5,0%. Selanjutnya menyusut berturut-turut pada 2020 dan 2021, yaitu masing-masing 27,5% dan 10,2%.
Covid-19 memberikan pelajaran berharga bagi perekonomian Bali yang selama ini menggantungkan harapannya pada dunia pariwisata. Bali harus mengembangkan sumber pertumbuhan ekonomi baru, yang tentunya perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat serta dunia usaha.