JAKARTA – Walaupun namanya Serpong, area di Tangerang Selatan, Banten, namun daya jangkau bisnisnya menggurita ke kota-kota lain. Mengacu pada Laporan Tahunan 2021, perusahaan ini tak hanya beroperasi di Banten, tetapi juga di Medan, Balikpapan, Manado, Makassar, Semarang, serta Jakarta dan sekitarnya.
Neraca keuangannya pun terus tumbuh positif. Pada Kuartal III-2022, asetnya mencapai Rp64,1 triliun, lebih tinggi 6,7% dibandingkan periode yang sama tahun
sebelumnya (year on year/yoy). Sekitar 57,3% aset tersebut merupakan ekuitas.
Sementara harga sahamnya yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia cenderung masih belum maksimal atau masih berpeluang naik, mengingat labanya terus bergerak positif. Setidaknya, itu ditunjukkan oleh rasio harga saham terhadap nilai buku perusahaan atau price to book value ratio yang ada di posisi 0,59.
Kendati demikian, kemampuan BSDE dalam menghasilkan laba berdasarkan modal yang dimiliki, belum maksimal. Pada kuartal III-2022 misalnya, tingkat pengembalian modal atau return on equity perusahaan hanya 0,014. Dari Ekuitas sebesar Rp36,7 triliun, laba bersih yang dikoleksi hanya Rp512 miliar.
