Kijang Innova, Panen di Tengah Paceklik

JAKARTA – Di tengah paceklik bisnis mobil, Toyota Kijang Innova masih bisa panen. Mobil keluarga ini tercatat sebagai satu-satunya merk yang pada 2024 ini (data sampai Oktober) dapat mendongkrak penjualan di antara mobil jenis 4×2 yang lain.

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, selama Januari – Oktober 2024, penjualan Innova mencapai 52.386 unit, naik empat persen dari periode yang sama tahun lalu.

Kenaikan ini tergolong istimewa karena dicatat ketika penjualan mobil lain terhitung jeblok. Penjualan Toyota Avanza yang selama ini populer dengan predikat “mobil sejuta umat”, misalnya, turun 14 persen.

Mitsubishi Xpander juga melorot 17 persen. Bahkan Honda HRV yang tahun lalu masuk lima mobil terlaris, penjualannya tahun ini anjlok 43 persen.

Selain mampu mendongkrak penjualan, Kijang Innova juga bertahan sebagai mobil paling laris. Toyota Avanza dengan penjualan 43.380 unit di urutan kedua, dan Mitsubishi Xpander (27.588 unit) di urutan ketiga.

Mobil penumpang kategori 4×2 merupakan pangsa terbesar (54 persen) penjualan mobil di Indonesia, disusul Low Cost Green Car (LCGC) dengan pangsa 21 persen, dan mobil pick-up (12 persen).

Mobil yang masuk kategori 4×2 antara lain, Innova, Avanza, Xpander, Toyota Rush, Daihatsu Terios, Honda HR-V, Toyota All New Veloz, Toyota Raize, dan Daihatsu Rocky.

Penjualan Innova menggeliat setelah kelonggaran Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) sebesar 50 persen untuk mobil kapasitas 1.500 – 2.500 cc diberlakukan pada April 2021.

Bersama Toyota Fortuner, Innova memenuhi syarat sebagai penerima insentif pajak karena tingkat komponen lokalnya lebih dari 70 persen. Sebelumnya, hanya mobil kecil dengan kapasitas mesin kurang dari 1.500 cc yang mendapatkan fasilitas kelonggaran pajak ini.

Innova semakin laris ketika Toyota merilis Innova Zenix hybrid pada November 2022. Pamor Innova makin menanjak setelah pemimpin umat Katolik Paus Fransiskus menggunakan Innova Zenix dalam kunjungannya ke Indonesia pada 3-6 September 2024.

Penjualan mobil di Indonesia tahun ini cenderung lesu seiring dengan melemahnya daya beli masyarakat. (Baca juga: Lesunya Penjualan Mobil Hingga September 2024).

Pada periode Januari-Oktober 2024, penjualan mobil yang mencapai  710.406 unit, lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 836.128 unit.

Toyota masih mendominasi penjualan mobil di Indonesia itu. Dari Januari-Oktober 2024, PT Toyota Astra Motor (TAM) menjadi agen pemegang merek (APM) terlaris dengan penjualan wholesale mencapai 235.331 unit.

Pesaing terdekatnya, Daihatsu, menyusul posisi kedua, dengan penjualan wholesale 139.945 unit.

Tumbuh 8%? Sebuah Catatan Sejarah

Artikel sebelumnya

Baca Juga