JAKARTA – Selera Kabinet Merah Putih pimpinan Presiden Prabowo Subianto terhadap perempuan rupanya lebih minim dibandingkan sebelumnya: Kabinet Indonesia Maju era Presiden Joko Widodo (2019-2024).
Presiden Prabowo menyediakan 48 kursi menteri dalam pemerintahannya, tapi perempuan hanya dapat jatah lima atau sekitar 10,4%. Sementara di kabinet sebelumnya, perempuan bisa mendapat jatah 14,7% atau lima dari total 34 kursi menteri.
Dari lima menteri perempuan Kabinet Merah Putih, satu di antaranya pemain lama, yakni Sri Mulyani Indrawati yang kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan. Sisanya wajah baru: Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Viada Hafid, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Rini Widyantini, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi.
Bahkan jumlah wakil menteri pun tak banyak. Hanya 8 dari 56 wakil menteri yang dilantik.
Minimnya perempuan dalam Kabinet Merah Putih ini seperti menegaskan obrolan di kedai-kedai bahwa dunia politik belum ramah bagi perempuan. Prabowo juga mungkin lupa janjinya dalam debat Pemilihan Presiden di Balai Sidang Jakarta (JCC), Jakarta, Minggu (4/2/2024).
Pada kesempatan itu, dia berjanji mendorong peranan perempuan di pemerintahan jika terpilih. Ini merupakan penegasan dukungannya terhadap kesetaraan gender dalam politik.