JAKARTA — Kota Solo (Surakarta) merupakan wilayah paling padat penduduk di Jawa Tengah (Jateng). Tingkat kepadatan Solo setara dengan tiga kali kepadatan penduduk Kota Semarang, Ibu Kota Provinsi Jateng.
Menurut Sensus Penduduk 2020, penduduk Solo berjumlah 522.364 jiwa. Dengan luas wilayah yang tergolong mungil, hanya 46 km2, kepadatan penduduk Kota Batik ini mencapai 11.353 jiwa per km2.
Sementara itu, penduduk Semarang berjumlah 1,654 juta jiwa atau 3x Solo. Namun kota terbesar di Jawa Tengah ini sangat luas –sekitar 8x Solo— maka Semarang jauh lebih longgar. Kepadatan penduduk Kota Lumpia ini hanya menempati posisi ke lima di Jateng, di bawah Solo, Magelang, Tegal, dan Pekalongan.
Jika dibandingkan dengan Sensus Penduduk 2000, tampak sejumlah pergeseran konsentrasi penduduk di Jateng selama dua dasa warsa terakhir. Arus urbanisasi masih terjadi terutama dari daerah agraris seperti Brebes, Purworejo, dan Pemalang, ke wilayah yang menjanjikan kehidupan lebih baik.
Daerah-daerah pusat industri, seperti Kabupaten Semarang, Demak, Jepara, dan Purbalingga menjadi magnit utama migrasi sehingga kepadatan penduduknya meningkat cepat. Begitu pula wilayah yang menjadi penyokong daerah di sekitar kota-kota besar.
Kepadatan penduduk di perkotaan seperti Tegal, Pekalongan, dan Magelang tumbuh lamban, barangkali lantaran sudah terlampau padat.