Ringkasan Eksekutif
- Digitalisasi menjadi satu dari tujuh agenda utama yang dibahas dalam pertemuan B20. Agenda lainnya: Perdagangan & Investasi; Energi, Keberlanjutan & Iklim; Keuangan & Infrastruktur; Dunia Kerja & Pendidikan; Integritas dan Kepatuhan; Perempuan dalam Bisnis. Seluruh agenda ini akan dibahas dalam laporan Datanesia secara bergiliran.
- Menurut BPS, sebagian besar desa/kelurahan di Indonesia belum terjamah oleh menara pemancar jaringan telekomunikasi atau Base Transceiver Station (BTS). Pada 2020 misalnya, masih ada 46.486 atau 55,3% dari total desa di Tanah Air yang belum ada menara BTS.
- Pulau Jawa merupakan wilayah dengan desa/kelurahan penerima sinyal seluler terbanyak dibandingkan wilayah lain di Indonesia. Pada 2020, data BPS menginformasikan 99,86% di antaranya sudah terjamah sinyal telekomunikasi seluler. Selanjutnya diikuti oleh Sumatera (98,24%), Bali dan Nusa Tenggara/Bali (97,54%, Sulawesi (95,4%), dan Kalimantan (93,1).
- Jumlah penduduk yang menggunakan internet memang terus merangkak naik setiap tahun. Namun hingga 2021, masih lebih dari 100 juta atau sekitar 41,7% dari total penduduk yang belum menggunakan sarana pendukung digital tersebut. Sebaran handphone justru lebih merata ketimbang internet di Indonesia. Melalui perangkat itulah mayoritas masyarakat Indonesia mengakses dunia digital, mengingat yang menggunakan komputer hanya 10,8% penduduk.
- Datanesia pernah memetakan pelaku e-commerce di Indonesia, yaitu penduduk yang berbelanja dan berdagang melalui internet. Dalam pemeringkatan, periode yang digunakan adalah rata-rata dalam tiga tahun, yaitu 2019-2021. Dari hasil analisis, Kota Yogyakarta ada di posisi pertama. Rata-rata persentase penduduknya yang bertransaksi e-commerce dalam periode itu sekitar 36,9% dari total jumlah penduduk.
- Sejumlah indikator Indonesia di bidang digitalisasi masih jauh tertinggal dibandingkan dengan beberapa negara, termasuk Vietnam dan Brunei Darussalam. Indonesia hanya unggul dibandingkan Laos dan India.