Ringkasan Eksekutif
- Datanesia menganalisis 514 kabupaten/kota di Indonesia yang perekonomiannya ditopang oleh sektor manufaktur. Kontribusinya terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) paling dominan atau merupakan yang terbesar di antara sektor-sektor lainnya. Datanya diambil dari periode 2010-2020, kemudian dihitung rata-rata porsinya terjadap PDRB per tahun.
- Dari 10 kantong manufaktur, delapan di antaranya berada di Pulau Jawa: Kota Kediri, Kabupaten Kudus, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Cilacap, Kabupaten Karawang, Kabupaten Purwakarta, Kota Cilegon dan Kabupaten Pasuruan. Dua lainnya adalah Kota Bontang (Kalimantan Timur) dan Batam (Kepulauan Riau).
- Kabupaten Bekasi dan Karawang, yang lokasinya berhimpitan dengan ibu kota Jakarta merupakan dua wilayah adminsitratif dengan rata-rata PDRB sektor pengolahan tertinggi di Indonesia. Pada 2021, masing-masing nilainya sekitar Rp263 triliun dan Rp173 triliun. Keduanya juga masuk dalam “10 Kantong Manufaktur di Indonesia”.
- Di wilayah “10 Kantong Manufaktur”, ada dua wilayah yang masih sangat bergantung pada komoditas impor, yaitu Kabupaten Pasuruan dan Kota Batam. Indikasinya, kontribusi ekspor bersih terhadap PDRB di dua wilayah ini merupakan yang terkecil dari 10 kabupaten/kota tersebut. Masing-masing hanya 5,7% dan 10,8% pada 2021.
- Dari sisi serapan tenaga kerja di 10 wilayah berjuluk kantong manufaktur, lebiih banyak disediakan oleh sektor jasa. Kota Bontang misalnya, sektor manufaktur yang rata-rata berkontribusi 84,4% terhadap PDRB (2010-2020) atau 79,4% pada 2021, hanya menyerap 25,9% atau 20.986 orang tenaga kerja. Pola yang sama juga berlaku untuk semua wilayah kantong manufaktur. Bedanya terletak pada persentase dan jumlah serapan.
- Tingkat pengangguran di wilayah yang menjadi kantong manufaktur pada umumnya lebih tinggi dibandingkan provinsi acuannya. Hanya di Kabupaten Kudus dengan tingkat pengangguran terbuka 3,8% dari total angkatan kerja, lebih rendah dari provinsi acuannya, yaitu Jawa Tengah yang 5,9%. Tingkat pengangguran tertinggi ada di Kabupaten Karawang yang mencapai 11,8%. Bahkan di Jawa Barat yang menjadi provinsi acuan hanya 9,8%. Kemudian diikuti oleh Kota Batam, Kabupaten Purwakarta, Bekasi, dan lainnya.
- Kota Batam dan Bontang menjadi juara di antara “10 Kantong Manufaktur” untuk pengeluaran per kapita. Di dua wilayah itu, pengeluaran per kapita pada 2021 masing-masing Rp18 juta dan Rp17 juta per tahun. Dibandingkan dengan rata-rata di wilayah di atasnya, pengeluarannya lebih tinggi. Ada dua wilayah yang pengeluaran warganya lebih rendah dibandingkan rata-rata di provinsi acuan, yaitu Kabupaten Cilacap dan Pasuruan. Di dua kabupaten tersebut, masing-masing pengeluaran per kapita hanya 95,5% dan 88,0% dari provinsi acuan.
- Di antara “10 Kantong Manufaktur”, Kabupaten Cilacap, Karawang, Purwakarta, Pasuruan tercatat memiliki rasio lulusan perguruan tinggi paling rendah. Empat kabupaten ini juga memiliki indikator rata-rata lama sekolah terendah di antara 10 wilayah dengan angka di bawah 9 tahun. Ini berarti sebagian besar penduduk di empat kabupaten ini merupakan lulusan sekolah dasar.