Maret 2022, harga minyak kelapa sawit di pasar internasional mencapai posisi tertinggi sepanjang sejarah. Namun Kalimantan Barat hanya bisa pasrah, walaupun tercatat sebagai provinsi dengan area kebun sawit terbesar kedua di Indonesia.
Ringkasan Eksekutif
- Pada 2021, Kalbar termasuk satu dari enam provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di Indonesia. Secara umum, ekonomi Kalbar juga selalu tumbuh lebih tinggi daripada ratarata pertumbuhan ekonomi Kalimantan secara keseluruhan. Kalbar merupakan kontributor terbesar kedua dalam perekonomian regional Kalimantan dengan porsi 16,5% pada triwulan I-2022.
- Pada triwulan I-2022, ekonomi Kalbar mengalami sedikit perlambatan dan harus puas dengan tumbuh 4,1% (yoy). Hal ini disebabkan oleh kinerja sektor penopang utama ekonomi Kalbar: pertanian, kehutanan dan perikanan yang menyusut 5,5% (yoy). Beragam kebijakan terkait CPO jadi pemicunya.
- Imbasnya, kinerja ekspor Kalbar pun mengalami penurunan tercermin dari pertumbuhan sebesar 22,7% (yoy) pada 2021, kemudian tersisa 10,7% (yoy) pada triwulan I-2022. Padahal, ekspor berkontribusi terbesar ketiga dalam perekonomian Kalbar dengan porsi 15,6% pada triwulan I-2022.
- Pada 2021, Kalbar menempati provinsi kedua dengan area perkebunan sawit terbesar di Indonesia yang luasnya mencapai 2,1 juta hektar. Hanya tertinggal dari Riau dengan luas 2,9 juta hektar. Tak ayal, aktivitas perekonomian Kalbar berkutat pada sektor perkebunan kelapa sawit.
- Sepanjang 2017-2021, investasi yang masuk ke Kalbar masih fokus pada sektor pertanian. Sebanyak 44,4% dari total Penanaman Modal Asing (PMA) dan 48,6% dari total Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masuk ke Kalbar ditanam pada sektor tersebut. Sementara sektor pertambangan hanya berkisar 2-3% saja, baik untuk PMA maupun PMDN. Demikian pula dengan investasi di sektor konstruksi dan informasi komunikasi tercatat masih sangat rendah.