10 Wilayah Pertambangan di Indonesia

Ringkasan Eksekutif

  • Sektor pertambangan merupakan salah satu penyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) terbesar. Pada kuartal II-2022 kontribusinya mencapai 13,7%, nomor dua setelah industri pengolahan (18,7%) dan masih lebih tinggi dari sektor pertanian (13,6%).
  • Dari hasil analisis Datanesia terhadap 514 kabupaten/kota di Indonesia untuk kurun waktu 2010-2020, melahirkan pemetaan 10 wilayah yang ekonominya sangat bergantung pada sektor pertambangan. Hampir separuh wilayah dengan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ditopang oleh pertambangan berada di Pulau Kalimantan: Kutai Timur, Paser dan Kutai Kartanegara (Kalimantan Timur) serta Balangan (Kalimantan Selatan). Sementara sisanya tersebar dari Kepulauan Anambas dan Natuna (Kepulauan Riau), Bengkalis (Riau), Sumbawa (NTB), hingga Mimika (Papua). Menariknya, DKI Jakarta juga termasuk wilayah pertambangan terbesar di Indonesia melalui Kepulauan Seribu.
  • Batu bara, minyak dan gas menjadi bahan tambang yang menopang sebagian besar wilayah pertambangan. Juga tembaga dan emas. Ada juga 24 wilayah atau 4,6% dari 514 kabupaten/kota yang nol kontribusi dari sektor pertambangan. Wilayah itu tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan hingga Kepulauan Bangka Belitong.
  • Penduduk daerah penghasil tembaga dan emas lebih sejahtera secara ekonomi ketimbang provinsi acuannya. Kesejahteraan ini juga berhubungan dengan nilai logam mulia yang stabil, ketimbang komoditas tambang lainnya seperti batu bara maupun minyak dan gas.
  • Kepulauan Seribu termasuk kawasan paling miskin dibandingkan 10 wilayah pertambangan. Kabupaten ini tumbuh berkat minyak dan gas di Blok OSES yang diekstraksi sejak 1958. Sayangnya, sekian lama pertambangan dilakukan, hanya memberikan efek minimum pada bidang ekonomi dan sosial masyarakat.
  • Aliran investasi tidak merata pada 10 wilayah pertambangan. Ada wilayah-wilayah yang merupakan ‘langganan’ bagi penanaman modal asing sejak 2012 hingga saat ini seperti Mimika. Namun, tak sedikit pula wilayah-wilayah yang penanaman modalnya minim dan bahkan nol selama periode 2017-2021
  • Dari sisi kesejahteraan sosial, ada banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan pemerintah daerah. Hanya Mimika yang indikator kesejahteraannya lebih unggul dari 9 wilayah lainnya.
  • Separuh dari wilayah jantung pertambangan memiliki angkatan kerja terbesar dengan pendidikan terakhir Sekolah Menengah Atas (SMA). Ironisnya, sebagian besar wilayah tersebut, justru memiliki tingkat pengangguran terbukan yang lebih tinggi ketimbang provinsi acuannya.

Download White Paper

Kemampuan Bayar Utang Kian Lesu

Artikel sebelumnya

Beda Langgam Bangka Belitung

Artikel selanjutnya

Baca Juga